Kitab Kidung Agung (dalam bahasa Ibrani: Shir-HaShirim) adalah sebuah kumpulan syair-syair cinta yang dalam beberapa fragmen bahkan bersifat erotis yang sering ditafsirkan sebagai sebuah representasi kiasan dari hubungan Allah dengan Israel atau dengan orang Kristen atau dengan Gereja, atau Kristus dengan jiwa manusia, yang sangat intim sehingga diibaratkan seperti hubungan perkawinan.
Biasanya kitab Perjanjian Lama yang ke 22 ini dikaitkan kepada Salomo atau nabi Sulaiman. Oleh karena itu dalam bahasa Inggris disebut "The Song of Solomon" atau "Lagu Salomo".
Source : Wikipedia
nah iniah isinya, Inget ambil hikmahnya aja, dan Keep Islam Spirit !!!!! ini adalah 1:9 - 2:7 tentang Kidung Agung.
yang kanan itu hasil tafsiran supaya gampang di mengerti, yang tengah itu translate dari inggrisnya, yang kiri itu translate dari latn ke inggris, riweh yah ?
saya dapet ini dari http://alkitab.otak.info/index.php?hal=lihatPasal&injil=22
1:9 - 2:7 = Mempelai laki-laki dan mempelai perempuan puji-memuji | ||
(9) --Dengan kuda betina dari pada kereta-kereta Firaun kuumpamakan engkau, manisku. | (9) Kekasihku, engkau laksana kuda betina yang menarik kereta raja Mesir. | (9) O my love [he said as he saw her], you remind me of my [favorite] mare in the chariot spans of Pharaoh. |
(10) Moleklah pipimu di tengah perhiasan-perhiasan dan lehermu di tengah kalung-kalung. | (10) Pipimu molek di tengah perhiasan, lehermu indah dengan kalung permata. | (10) Your cheeks are comely with ornaments, your neck with strings of jewels. |
(11) Kami akan membuat bagimu perhiasan-perhiasan emas dengan manik-manik perak. | (11) Kami buatkan perhiasan emas bagimu, dengan manik-manik perak. | (11) We will make for you chains and ornaments of gold, studded with silver. |
(12) --Sementara sang raja duduk pada mejanya, semerbak bau narwastuku. | (12) Sementara rajaku di pembaringannya, semerbak wangi narwastuku. | (12) While the king sits at his table [she said], my spikenard [my absent lover] sends forth [his] fragrance [over me]. |
(13) Bagiku kekasihku bagaikan sebungkus mur, tersisip di antara buah dadaku. | (13) Kekasihku seperti mur harumnya, waktu berbaring di dadaku. | (13) My beloved [shepherd] is to me like a [scent] bag of myrrh that lies in my bosom. |
(14) Bagiku kekasihku setangkai bunga pacar di kebun-kebun anggur En-Gedi. | (14) Kekasihku laksana serumpun bunga pacar di kebun-kebun anggur En-Gedi. | (14) My beloved [shepherd] is to me a cluster of henna flowers in the vineyards of En-gedi [famed for its fragrant shrubs]. |
(15) --Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau, bagaikan merpati matamu. | (15) Engkau cantik jelita, manisku, sungguh cantik engkau! Matamu bagaikan merpati. | (15) Behold, you are beautiful, my love! Behold, you are beautiful! You have doves' eyes. |
(16) --Lihatlah, tampan engkau, kekasihku, sungguh menarik; sungguh sejuk petiduran kita. | (16) Engkau tampan, sayang, sungguh tampan engkau! Petiduran kita di rumput hijau. | (16) [She cried] Behold, you are beautiful, my beloved [shepherd], yes, delightful! Our arbor and couch are green and leafy. |
(17) Dari kayu aras balok-balok rumah kita, dari kayu eru papan dinding-dinding kita. | (17) Pohon aras jadi tiang rumah kita, dan pohon cemara langit-langitnya. | (17) The beams of our house are cedars, and our rafters and panels are cypresses or pines. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar